Propinsi Riau mempunyai sebuah destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Terdapat sebuah istana peninggalan kerajaan Melayu terbesar di Riau, Kerajaan Siak Sri Indrapura. Istana tersebut adalah Istana Siak yang disebut juga Istana Asserayah Hasyimiah.

Istana ini terletak di Kabupaten Siak Propinsi Riau. Untuk menuju ke tempat wisata ini dapat ditempuh melalui perjalanan laut dan darat. Jika melalui transportasi darat dari kota Pekanbaru memakan waktu lebih kurang 2-3 jam.

Istana Siak yang dikenal juga sebagai Istana Matahari Timur ini mulai dibangun pada tahun 1889 oleh Sultan Syarif Abdul Jalil Syaifuddin yang merupakan Sultan ke-11 dan diselesaikan pada tahun 1893 dengan luas bangunan lebih kurang 1.000 meter persegi Istana ini dirancang oleh Arsitek berkebangsaan Jerman. Memiliki gaya bangunan yang khas campuran Arab, Melayu dan Eropa, sehingga tak heran bangunannya terlihat megah dan terlihat mirip dengan bangunan-bangunan yang ada di negara Timur Tengah. Dindingnya sendiri bercat kuning gading dan pada bagian dalam dihias dengan keramik khusus yang didatangkan dari negara Perancis.

Karena dibangun diatas areal seluas 32.000 meter persegi, sehingga dari kejauhan terlihat kemegahan istana ini. Apalagi di bagian Pintu Gerbang kita disambut oleh Patung Elang yang bertengger diatas tiang pilar pintu gerbang dengan gagahnya. Areal dihalaman istana terlihat rapi dan cukup terawat. Terdapat taman dengan rumput hijau yang mengelilingi bangunan istana. Untuk menjaga pesonanya dan kelestariannya, pemerintah daerah mengeluarkan Perda No. 14 yang melarang masyarakat untuk membangunan bangunan disekitar istana melebihi ketinggian bangunan istana Siak dengan alasan agar bangunan istana tidak tertutupi oleh bangunan tinggi disekitarnya.

Setelah membeli tiket masuk, sayapun siap menjelajahi istana yang megah ini. Sebelum masuk kedalam istana kita wajib melepaskan alas kaki dan meletakkannya di tempat penitipan. Bagian pertama yang kita dapati adalah ruang tunggu kerajaan. Disini kita wajib mengisi buku tamu terlebih dahulu. Beberapa guide yang berpakaian seragam Melayu siap membantu pengunjung jika membutuhkan informasi seputar Istana Siak ini. 

Istana ini terdiri dari 2 lantai dengan 15 ruangan didalamnya, 6 ruangan dilantai bawah dan 9 ruangan dilantai atas. Pada lantai 1 terdapat dua sisi kanan dan kiri. Begitu kita masuk dibagian tengah bangunan terdapat ruang tamu khusus laki-laki yang disebut juga ruang adat. Uniknya di ruangan ini duduk beberapa patung maneqin laki-laki berpakaian Melayu yang sedang duduk diatas kursi. Sekilas diruangan ini terlihat seperti ada aktivitas karena keberadaan patung-patung tersebut.


Masuk lebih kedalam kita akan melihat ruangan makan khusus tamu wanita yang disebut ruang gading dan kristal. Ruangan ini terlihat mewah dengan dikelilingi kaca-kaca besar seperti juga di ruang tamu laki-laki. Diruangan ini terdapat berbagai keramik peninggalan kerajaan siak yang sudah berusia ratusan tahun cinderamata dari Kaisar Cina yang di simpan didalam lemari kaca, Replika Mahkota Raja yang berlapis emas dan bertahtakan berlian, Patung Perunggu Ratu Belanda Wilhelmina dan juga cermin kristal peninggalan permaisuri raja yang konon katanya merupakan cermin awet muda jika seseorang bercermin didepan cermin tersebut.

Beralih kesisi kiri bangunan istana, kita akan melihat ruangan besar yang disebut ruang tamu kerajaan. Diruangan ini terdapat kursi singgasana kerajaan yang berlapis emas disimpan dalam sebuah lemari kaca. Disekelilingnya terdapat berbagai koleksi peninggalan raja seperi lukisan yang terbuat dari gading gajah hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina. Tak jauh dari ruangan tersebut terdapat sebuah alat musik yang disebut Komet. Komet adalah sejenis musik gramofon dimana piringannya terbuat dari baja yang terdiri dari musik-musik instrumen klasik Jerman abad ke VIII ciptaan komponis terkenal Beethoven, Mozart dan Strauss. Komet ini dibawa oleh Sultan Siak ke XI dalam lawatannya ke Eropa pada tahun 1896. Alat musik ini mempunyai tinggi 3 meter dan lebar sekitar 90 cm dengan berat piringan sekitar 15 Kg. Konon katanya Komet ini cuma ada 2 didunia, satu di Jerman dan satunya lagi milik Kerajaan Siak ini.

Selain beberapa ruangan besar yang terdapat di istana ini juga terdapat koridor atau lorong yang cukup besar disisi kiri dan kanan dimana saat ini digunakan untuk memajang dan menyimpan benda-benda koleksi kerajaan, seperti senjata-senjata perang dan foto-foto keluarga kerajaan.

Lanjut disisi kanan istana terdapat ruang sidang dan juga ruang pesta yang saat ini digunakan untuk memajang berbagai koleksi kerajaan. Disini kita akan melihat berbagai koleksi peninggalan Kerajaan Siak yang semuanya masih terjaga dengan baik dan ditata dengan rapi.



Setelah melewati ruang kristal atau ruang tamu khusus wanita terdapat ruangan lain sebagai akses untuk menuju lantai 2 dan halaman belakang istana. Diruangan ini terdapat beberapa lemari yang menyimpan berbagai literatur tentang kebudayaan dan sejarah kerajaan dan kota Siak. Terdapat 2 anak tangga untuk naik dan turun. Bentuk tangga yang didatangkan dari Belanda ini cukup unik, melingkar dan berwarna khas Melayu dengan ornamen-ornamen yang menarik.

Dilantai 2 ini suasananya berbeda dengan lantai 1 dan berkesan lebih private, dimana tidak semewah di lantai 1. Disini terdapat bilik-bilik seperti tempat beristirahat keluarga dan tamu kerajaan. Sekarang ruangannya dimanfaatkan untuk menyimpan berbagai macam koleksi kerajaan seperti peralatan memasak, peralatan makan, pakaian, sepatu permaisuri dan sebagainya serta juga foto-foto anggota keluarga kerajaan Siak terpajang disegala penjuru ruangan. Beberapa koleksi benda antik Istana Siak Sri Indrapura masih ada disimpan di Museum Nasional Jakarta. Istana Siak dan ratusan benda pusaka didalamnya dikelola oleh Yayasan Amanah Sultan Syarif Kasim dimana pengurusnya masih keturunan Sultan Siak.


Jika kita melihat dari jendela lantai 2, nampak 6 buah replika patung burung Elang yang terbuat dari perunggu bertengger diatas pilar bangunan istana dengan gagahnya seakan siap melindungi istana. Menandakan kebesaran dan keberanian kerajaan pada masanya. Dibagian belakang istana terdapat sebuah kapal besi dengan bahan bakar batu bara yang dulunya di gunakan oleh Sultan untuk bepergian mengunjungi daerah kekuasaannya bernama Kapal Api Kato. Kapal ini berukuran 12 meter dengan berat 15 ton. Pada halaman istana juga tertanam beberapa pucuk meriam yang tersebar dibeberapa sisi halaman untuk menjaga keamanan istana.

Selain kemegahan dan barang-barang peninggalannya yang masih terawat dengan baik, istana Siak juga banyak menyimpan berbagai cerita misteri salah satunya adalah peninggalan kerajaan berupa brankas yang sampai saat ini belum bisa dibuka oleh dan dengan alat apapun. Berbagai cara dan tenaga ahli sudah didatangkan dari berbagai tempat untuk membuka brangkas ini yang konon katanya menyimpan dokumen-dokumen penting kerajaan. Masih banyak mitos-mitos yang beredar dikalangan masyarakat perihal tentang Istana Siak yang menggambarkan bahwa kerajaan Siak ini memiliki kesaktian yang luar biasa. Sebagai Cagar budaya istana Siak sangat layak untuk dikunjungi sebagai sarana edukasi bagi generasi muda kita. Apalagi objek wisata ini dijaga dan dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah setempat sehingga terlihat sangat terawat dari luar dan dalam istana. Bagi yang ingin membeli oleh-oleh yang menarik dapat mengunjungi tempat souvenir yang berada dibagian belakang dan sisi kanan luar bangunan istana.


Istana Siak Sri Indrapura
Jl. Sultan Syarif Kasim Kel. Kampung Dalam Kec. Siak. Kab. Siak Prop. Riau
Jam Buka :
Senin - Kamis dan Sabtu : 09.00 - 16.00 WIB
Jumat : 09.00 - 11.00 WIB dan 14.00 - 16.00 WIB
Harga Tiket :
Turis Lokal Rp. 3.000 (Dewasa) dan Rp. 2.000 (Anak-anak)
Turis Asing Rp. 10.000 (Dewasa) dan Rp. 5.000 (anak-anak)

Masih ingat dengan Merci Barn? Rumah cantik bergaya Belanda di Medan Resort City ini benar-benar mencuri perhatian publik terutama pengguna media sosial. Dengan designnya yang unik membuat pencinta sosial media berlomba-lomba untuk mengambil foto di lokasi Merci Barn.

Kini Merci Barn tampil dengan wajah baru yang lebih menarik. Sebagai salah satu fasilitas perumaham Medan Resort City pihak pengelola menghadirkan bangunan Kincir Angin disebelah bangunan Merci Barn. Perumahan berkonsep resort terbesar di Medan ini benar-benar mengadopsi style Eropa Belanda pada tema bangunannya.


Kincir Angin atau disebut juga Windmill yang dibangun disini merupakan Kincir Angin terbesar dan satu-satunya di Indonesia loh. Bangunan yang baru saja hadir di awal tahun 2017 ini menjadi icon baru perumahan Medan Resort City.


Kincir Angin yang diberi nama Merci Windmill ini merupakan Ductch Windmill yang dibangun secara real size seperti yang ada di negeri Belanda, dengan ketinggian mencapai 22 Meter. Kincir angin ini bukan hanya sebagai hiasan dan icon semata tetapi mempunyai fungsi sebagai pengatur debit air di sekitar danau perumahan. Walaupun belum selesai sepenuhnya, berdasarkan informasi yang saya peroleh, bangunan Windmill ini terdiri dari 3 lantai. Lantai dasar akan dipergunakan sebagai ruangan untuk maintenance Kincir Angin. Lantai 1 akan dimanfaatkan sebagai cafe dan lantai 2 merupakan sebuah ruangan yang dipenuhi kaca.


Merci Windmill sebagai salah satu fasilitas Medan Resort City akan menjadi kebanggan masyarakat kota Medan, serta menjadi bukti dan komitmen pihak pengelola untuk menjadikan perumahan Medan Resort City sebagai salah satu perumahan berkonsep terbaik dan terunik di kota Medan.
Hadirnya Merci Giant Windmill akan menjadi icon baru dan juga spot foto yang menarik setelah Merci Barn yang terkenal itu.
Grand Opening Merci Windmill akan dilakukan pada hari Minggu Tanggal 30 April 2017 ini. Saksikan keindahan bangunan Merci Windmill ini. Jadi bagi anda pencinta foto siap-siap untuk bergaya didepan Merci Windmill ya.




Medan Resort City
Jl. Karya Jaya - Medan Johor

Sedangkan dibagian kanan terdapat 2 buah pondok yang lebih besar dengan beberapa meja dan tempat duduk didalamnya. Tempat ini lebih cocok dipilih untuk keluarga dan juga bersama kerabat karena spacenya yang cukup luas.


Dibagian ini kita akan mendapatkan suasana makan yang berbeda. Menikmati kuliner sambil merasakan hembusan angin dan menghirup udara yang segar. Suasana alam khas pedesaan benar-benar hadir di restoran ini. Sesekali terdengar cipratan air dari ikan-ikan yang berenang didalam kolam. Belum lagi suara kokok ayam dan suara burung yang berkicau didalam sangkar dan kandang membuat kita semakin merasakan suasana alam yang menenangkan jiwa.
Penasaran kan kenapa ada ayam dan burung disini?
Salah satu fasilitas direstoran ini selain kolam ikan, dan pondok-pondoknya yang keren, terdapat juga beberapa hewan peliharan seperti ayam dan berbagai jenis burung. Hewan-hewan tersebut tidak berkeliaran sembarangan tetapi berada di dalam kandangnya masing-masing. Bagi yang suka memancing tersedia kolam pancing dengan paket-paket pilihan memancing seperti Paket Kapal dan Paket Pancingan.


Dari fasilitas dan tempatnya kita beralih ke menu-menu yang disajikan. Sesuai dengan namanya maka tentu saja resto ini akan banyak menyajikan makanan-makanan tradisional seperti berbagai olahan ayam, ikan, udang, bebek dan sebagainya. Selain nikmat semua makanan disini disajikan tanpa penyedap rasa loh,

Penyajian makanannya juga cukup cepat dan dilayani dengan baik oleh mbak-mbaknya yang cukup ramah. Harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal dan masih cukup ramah di kantong. Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Pondok Telaga Ikan, rasanya tempat ini cukup layak dijadikan salah satu destinasi kuliner favorit jika kita melewati jalan arteri Bandara Kuala Namu.



PONDOK TELAGA IKAN
Jl. Batang Kuis KM. 4,5  Tanjung Morawa
(Jalan Arteri menuju Bandara Kuala Namu)

Guys, ada tempat seru-seruan baru bagi pecinta foto dan media sosial nih. Tempatnya asyik dan keren banget, Magic Eye 3D Museum namanya. Di museum ini kita akan melihat berbagai lukisan atau karya seni berupa Painting Art 3 Dimensi yang keren dan menarik sekali. Beberapa lukisan didalam museum ini banyak terinspirasi dari Magic Eye 3D Museum Hatyai yang ada di Thailand. Bahkan ruangan-ruangan yang adapun dinamai hampir mirip dengan museum tersebut. Nggak heran, karena pelukisnya sendiri diimport dari negara Thailand loh.

Untuk menikmati karya seni 3 Dimensi ini, kita tidak perlu pergi jauh seperti ke Bandung, Jogya, Bali bahkan ke Penang atau Thailand. Sekarang di Medan, kita sudah dapat menikmati karya seni ini. Lokasinya berada di jalan Arteri menuju bandara Kualanamu No. 9, tepatnya berada di sekitar areal Hub Kualanamu berdekatan dengan Wing Hotel atau restoran cepat saji KFC. Tidak sulit untuk menemukan lokasi Museum 3D ini karena petunjuk arahnya jelas dan banyak terdapat spanduk iklan tentang museum ini disekitar lokasi. 

Magic Eye sendiri menggunakan teknik seni yang disebut Trompe I'oeil (seni Perancis yang sangat populer di Perancis pada abda ke-17. Lukisan-lukisan atau design ini dimaksudkan untuk menciptakan ilusi benda tiga dimensi atau ilusi visual dalam seni, terutama karena digunakan untuk mengelabui mata yang seolah-olah detail objek lukisan menjelma menjadi objek tiga dimensi.

Sebelum masuk keruangan museum, semua alas kaki pengunjung wajib dilepas dan dititipkan kepada petugas untuk diletakkan di rak sepatu yang tersedia. Hal ini untuk menjaga agar lantai tetap steril dan bersih sehingga tidak merusak objek lukisan yang terdapat dilantai.

Didalam museum ini kamu bisa menggunakan imajinasi kreatif untuk menghasilkan foto-foto yang menarik dan keren. Kalau dilihat sekilas, kita hanya akan melihat lukisan yang menarik saja tetapi dengan menggunakan teknik dan sentuhan kreatif, akan dapat menghasilkan foto-foto yang luar biasa dan menarik untuk dilihat seperti mempunyai cerita dan kisah didalamnya.

Bagaimana cara untuk menghasilkan foto yang benar-benar sesuai dan bagus? Jangan kuatir guys, karena dimuseum ini terdapat beberapa titik spot yang sudah disiapkan untuk mengambil foto yang kreatif dan keren. Selain itu kakak-kakak guest assistance siap membantu dan melayani pengunjung dengan baik dan ramah. Jika masih bingung, kita dapat melihat contekan hasil foto yang ditempel pada dinding disetiap zona ruangan museum.

Di museum ini terdapat 7 Zona yang berbeda dengan lebih kurang 56 lukisan didalamnya yang dilukis dengan tangan bukan menggunakan teknik printing. Masing-masing zona mempunyai konsep dan tema yang berbeda satu dengan lainnya. Yuk kita explore tiap ruangan di dalam museum ini.

1. Ilusion Art Zone

Ruangan ini adalah bagian pertama dari museum ini. Didalamnya terdapat beberapa lukisan dengan seni ilusi yang keren dan menarik. Ada juga cover majalah Times dan National Geographic yang dapat dijadikan pengunjung sebagai objek foto.

2. Under Water World Zone

Masuk ke bagian kedua ruangan museum, pengunjung akan melihat lukisan-lukisan besar yang semakin menakjubkan dan keren banget. Kita seakan dibawa untuk mengenal kehidupan bawah laut dan mengenal hewan-hewan sekitarmya. Ada gurita raksasa yang siap menelan kita dan juga kerang raksasa buat tempat nongkrong si Putri Duyung.





3. Animal World Zone

Ruangan ketiga yang bernama Animal World Zone ini menghadirkan petualangan yang berbeda. Kita akan memasuki kehidupan hutan dengan hewan-hewan raksasa dan purbakala didalamnya seperti Dinosaurus.





4. Classic Art Zone

Lanjut ke ruangan ke empat, kita akan melihat lukisan bergaya klasik dengan tampilan manusia sebagai objeknya dengan latar belakang budaya Eropa. Dibagian ini teknik 3D juga tidak kalah keren dari ruangan sebelumnya. Bikin pengunjung makin histeris buat foto-foto di lukisan tersebut. Di Zone ini juga terdapat Magic Room yang dibuka setiap weekend dengan menghadirkan para pesulap atau Magicians yang cukup terkenal. Sayangnya karena saya datangnya di hari biasa sehingga tidak bisa melihat pertunjukkan sulap yang katanya juga cukup keren dan menarik (Gratis loh tanpa biaya tambahan)

5. Dark Zone

Disisi kiri Magic Room terdapat ruangan kelima yang bernama Dark Zone. Dari namanya sudah ketahuan kalau ruangan ini bakalan gelap. Tapi gelap bukan sembarang gelap, karena disini pengunjung akan diberikan sensasi yang berbeda dari ruangan lainnya. Setiap beberapa menit penerangan diruangan ini akan mati dengan sendirinya dan dari lukisan-lukisan tersebut akan menghasilkan cahaya yang tidak kalah kerennya, serasa berada di negeri Avatar. Diruangan ini pengunjung dapat menikmati seni lukisannya dengan cahaya terang maupun gelap. Kupu-kupu, bunga-bunga dan pepohonannya serasa hidup dengan menghadirkan warna-warna yang indah. Dari pengamatan saya, diruangan ini pengunjung tidak mau berlama-lama untuk mengambil foto. Mungkin sebagian masih bingung dan tidak tahu dengan daya tarik dari Dark Zone ini kali ya.



Coba lihat hasil foto yang diambil ketika lampu dihidupkan dan dimatikan. Kedua-duanya terlihat sangat menarik dan luar biasa. Menurut kamu mana yang paling menarik?

6. Funny Art Zone

Setelah Dark Zone, kita akan memasuki ruangan keenam yaitu Funny Art Zone. Disini seni lukisan yang ditampilkan menggambarkan kegembiraan, keunikan, kelucuan dan keseruan. Ada ruangan yang terbalik, Marylin Monroe yang memakan pengunjung, Albert Einstein, Kingkong, Kucing Raksasa dan lain-lain.





7. Egyptian Zone

Tiba nih kita dibagian akhir ruangan, yaitu Egyptian Zone. Sesuai dengan namanya maka ruangan ini kental sekali dengan nuansa Timur Tengahnya. Ada Permadani Terbang, Unta, Spinx dan juga Ratu Cleopatra yang siap menemani kita untuk berfoto ria. 

Sejak soft opening tanggal 22 Januari 2017 silam, tempat ini selalu dipenuhi pengunjung yang penasaran dengan lukisan-lukisan 3D yang keren-keren ini. Apalagi jika weekend, sehingga akan sulit untuk mengambil foto karena terlalu ramai. jadi harus lebih sabar dan gantian antri yah. Mumpung lagi masa promo dan tiket di discount sebesar 50% (dari Rp. 100.000 menjadi Rp. 50.000 saja), tidak ada salahnya kita membawa teman-teman dan keluarga tercinta ke museum ini, sambil seru-seruan kita juga dapat menilmati dan belajar untuk memahami karya seni tinggi yang patut dihargai ini.

Magic Eye 3D Museum

Hub Kualanamu Indonesia

Jl. Arteri Kualanamu No. 9 (Komplek HUB Kualanamu)

Telp. (061) 80110830

Open : 10.00 - 20.00 WIB
Ticket : Rp. 100.000,- (saat ini masih discount 50%)

(Ditulis oleh : Putri untuk Wonderfulllfe.blogspot.co.id)

Untuk merasakan sensasi makan didalam sebuah pesawat terbang, anda tidak perlu ke bandara untuk terbang ke suatu lokasi tertentu dan merogoh kocek yang cukup mahal. Cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp. 17.000,- saja anda akan dapat merasakan sensasi ini.

Dimana tempatnya?

Jika anda melewati Jalan Lintas Sumatera sekitar Tanjung Morawa akan melihat sebuah pesawat terbang yang berdiri kokoh disamping sungai Belumai PTPN II Tanjung Morawa. Pesawat tersebut adalah pesawat sungguhan yang sudah tidak terpakai lagi. Badan Pesawat Boeing 737-200 milik penerbangan Jatayu Airines ini terlihat masih baik, walaupun sudah tidak layak terbang lagi. Keberadaan badan pesawat ini dilokasi tersebut menjadi daya tarik setiap orang yang melintasi jalan tersebut.
Adalah Awi, seorang pengusaha besi bekas pemilik PT. Baja Agung Kharisma Utama yang membawa pesawat ini ke Tanjung Morawa. Tujuan awalnya bukanlah digunakan untuk usaha restoran. tetapi untuk dijadikan Icon kota Tanjung Morawa. Karena letaknya yang bersebelahan dengan Restoran "Wong Rame" miliknya maka badan pesawat ini juga dijadikan properti diareal tersebut. Beberapa kursi plastik disusun dan ditata dibawah badan pesawat yang diberi pembatas berupa pagar besi disekitar pesawat.

Pemiliknya sendiri belum serius untuk menjadikan pesawat ini sebagai restoran. Oleh karena itu interior didalam pesawat ini belum direnovasi dan di permak layaknya sebuah restoran profesional. 

Tidak seperti restoran pesawat yang ada dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Bali dan Jogya yang sudah dikelola dengan serius, maka restoran pesawat di Tanjung Morawa ini masih menggunakan interior yang orisinil dan semuanya masih sama seperti pesawat kebanyakan. Ada beberapa kursi penumpang yang berjejer rapi, tempat penyimpanan barang (kabin) diatasnya yang posisinya masih tetap sama layaknya seperti sebuah pesawat yang masih beroperasi.

Untuk menu makanannya sendiri juga belum ada sama sekali. Bahkan makanan yang tersedia hanya berupa Pop Mie yang diberikan secara cuma-cuma kepada pengunjung yang sudah membayar uang masuk sebesar Rp. 17.000 tersebut. Untungnya pihak pengelola memperbolehkan pengunjung untuk memesan makanan dari restoran lain yang kebetulan berada didekat "bangkai" pesawat ini.


Untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung maka didalam pesawat disediakan 2 unit AC rumahan dibagian depan dan belakang sebagai pendingin ruangan serta perangkat televisi dan audio untuk berkaraoke ria.

Bagi teman-teman dan adik-adik yang belum pernah naik pesawat, disini nih tempatnya, Kita dapat menjelajahi isi pesawat dan merasakan atmosfernya. Sayangnya, bagian depan yang digunakan Pilot untuk mengoperasikan pesawat tidak dapat dijelajahi karena adanya pembatas dipintu masuk kebagian tersebut berupa perangkat TV beserta CD Player.

Saat ini kondisi didalam pesawat bukanlah pilihan yang tepat untuk kita yang menyukai kenyamanan dalam menyantap makanan. Jejeran kursi penumpang dengan space yang cukup rapat dan terbatas membuat acara makan menjadi sedikit kurang nyaman. ada baiknya jika ingin merasakan sensasi makan didalam pesawat ini tidak memesan menu yang terlalu banyak dan disesuaikan dengan area meja yang cukup sempit.

Mungkin kedepannya, pesawat ini akan dijadikan restoran sesungguhnya dan dikelola dengan profesional oleh pemiliknya seperti didaerah lain yang sudah lebih dulu melakukannya, Karena restoran pesawat menjadi tempat yang unik dan berpotensi sebagai tempat yang banyak mendatangkan pengunjung.  

Hampir setiap hari lokasi ini dikunjungi oleh masyarakat. Ada yang sekedar lewat dan berfoto-foto dan ada juga yang masuk karena ingin tahu serta merasakan sensasi makan didalam pesawat terbang. Penasaran? Silahkan cek lokasinya di Jalinsum Kawasan Tanjung Morawa disamping Sungai Belumei PTPN. II