Artikel kali ini adalah lanjutan perjalanan saya ketika mengunjungi objek wisata Danau Linting yang berada di Desa Sibunga-bunga Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu (STM Hulu), Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.

Di dalam kawasan objek wisata Danau Linting terdapat objek wisata menarik lainnya yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung kesini yaitu Goa Perak, Goa Emas dan Goa Tao Delapan Putri (Kolam Delapan Putri).

Untuk masuk ke objek wisata ini, setiap pengunjung akan dikenakan biaya Rp. 2.000 + Rp. 5.000 untuk biaya pemandu wisatanya. Tarifnya cukup murah dan terjangkau. Kali ini saya ditemani oleh adik-adik manis (Aldina dan Asri) anak dan keponakan dari pengelola objek wisata ini sebagai pemandu menuju Goa.

Ada nuansa mistis ketika menuju lokasi objek wisata ini, bukan hanya karena lokasinya yang cukup sepi dan di kelilingi oleh tanaman sawit dan pohon-pohon yang cukup rindang tetapi juga karena adanya cerita-cerita yang bernuansa gaib dari adik-adik kita ini. Mereka bercerita dengan polosnya dan apa adanya kepada saya layaknya seperti kepada teman mereka,

Sesampai di lokasi, tempat pertama yang saya lihat adalah Goa Tao Delapan Putri. Tempat ini bukanlah sebuah goa seperti namanya, tetapi hanya sebuah kolam kecil yang ditengahnya terdapat pohon, dikenal juga dengan nama Kolam Delapan Putri. Jika dilihat sekilas dan tidak diberitahu, pengunjung mungkin tidak akan tahu bahwa tempat ini adalah sebuah tempat yang dikeramatkan. Berdasarkan informasi, kolam ini merupakan tempat pemandian delapan putri yaitu : Putri Hijau, Putri Laut, Putri Kasih, Beru Sembiring, Beru Karo, Beru Tarigan, Beru Parangin-angin, dan Beru Ginting. Pengunjung dilarang untuk mencuci tangan ataupun membasuh muka bahkan menjamah air dikolam ini. Berdasarkan cerita adik-adik pemandu, jika pengunjung mempunyai indera keenam maka  akan dapat melihat keberadaan puti-putri ini.


Tak jauh dari Kolam Delapan Putri terdapat sumber mata air yang dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit, terutama penyakit kulit. Ditempat ini pengunjung boleh menyentuh dan mempergunakan airnya, terutama untuk alasan penyembuhan.


Setelah melihat Goa Tao Delapan Putri, sekarang giliran untuk melihat-lihat Goa Emas dan Goa Perak yang membuat saya penasaran. Tempat pertama yang saya masuki adalah Goa Perak, tetapi sebelum masuk kedalam Goa, ada beberapa syarat yang harus dipatuhi oleh setiap pengunjung yaitu : harus berbicara sopan (tidak boleh berbicara sembarang), jangan berganti pakaian di lokasi, jangan mengambil ataupun menyentuh perak ataupun emas yang ada didalam goa). Jika dilihat sekilas Goa Emas dan Goa Perak tidak mirip seperti goa kebanyakan, hanya sebuah lubang besar. Dengan menggunakan lampu senter sebagai penerangan, kamipun memasuki Goa Perak. Untuk masuk kedalam Goa ini, pengunjung harus menundukkan badan atau berjongkok, karena pintu masuknya yang cukup sempit. Untuk pengunjung berbadan besar atau gemuk sebaiknya tidak memasuki goa ini, apalagi udara didalam goa ini cukup panas dan pengap sehingga kita akan merasa sesak jika berlama-lama berada didalam goa.
Goa Perak yang disebut juga sebagai Goa Kakek ini dipercaya dahulunya dijaga oleh seekor naga. Pada bagian atas goa terdapat butiran-butiran perak yang menjadi daya tarik goa ini. Pengunjung dilarang untuk menyentuh apalagi mengambil butiran-butiran perak didalam goa.

Setelah keluar dari Goa Perak yang cukup panas, saya pun dipandu untuk masuk ke Goa Emas yang disebut juga Goa Nenek. Jika diperhatikan dengan seksama maka pada pintu masuk ke Goa Nenek terdapat relief bebatuan pada Goa yang menyerupai gambar kepala seorang wanita tua yang memakai pakaian adat batak/karo. Kedalaman goa ini hanya berkisar 2 meter saja tetapi suhu udara didalam goa ini berbeda dengan Goa Perak. Suhu udara didalam Goa Emas cukup sejuk dan dingin. Goa Emas dipercaya di jaga oleh seekor ular, hal ini dapat dilihat dari dalam goa dimana terdapat batu yang menyerupai ular yang melingkar. Sesuai namanya, Goa ini juga terdapat butiran-butiran emas pada bagian atas dalam goa. Belum dapat dipastikan keaslian emas didalam goa ini, karena belum ada penelitian lebih lanjut.




Demikianlah hasil liputan perjalanan saya ke objek wisata Goa Tao Delapan Putri, Goa Emas dan Goa Perak. Semoga bermanfaat.

Satu lagi cafe unik dan menarik yang ada dikota Medan, yaitu Kongbox Bar & Grill Cafe. Cafe 2 (dua) lantai ini berlokasi di Jl. STMK 8 Medan dekat dengan kampus USU dan daerah kuliner Jl. Dr. Mansyur Medan. 

Dengan slogan "It' s Your Place", cafe ini berhasil mengundang para anak muda untuk datang ketempat ini. Apalagi design cafe ini cukup unik dan kreatif. Menggunakan box container/peti kemas seperti yang ada di pelabuhan sebagai struktur bangunan cafe, menjadikan Kongbox lain dari pada cafe kebanyakan. Interior ruangan juga dibuat cukup menarik dan kreatif, khas anak muda banget, sehingga membuat pengunjung merasa nyaman dan asyik-asyik aja untuk nongkrong di cafe ini.

Ruangan di lantai 2 (Dok. Foto : dealmedan.com)

Selain ruangan indoor, terdapat juga ruangan outdoor bagi pengunjung yang ingin menikmati udara bebas di luar, terutama untuk perokok. Walaupun sesekali ruangan indoor pada lantai 1 terasa cukup panas karena tidak tersedia fasilitas AC dan hanya tersedia kipas angin, tetapi tidak membuat suasana nongkrong disini menjadi tidak asyik, karena masih ada fasilitas Wi-Fi yang menemani pengunjung untuk mengakses internet gratis dan setiap saturday night (malam minggu) terdapat live music yang akan membuat acara hangout pengunjung semakin mengasyikan.

Karena design cafe ini unik dan menarik, banyak pengunjung yang menjadikan tempat ini sebagai ajang selfi ataupun foto bersama teman-teman atau pasangannya.

Untuk makanan, tersedia berbagai menu seperti : soup buntut lokal, soup bakar lokal, grill chicken steak, grill hot chicken, chrispy chicken steak, nasi goreng kari, mie goreng sapi dan berbagai menu snack (makanan ringan). Sedangkan untuk minuman, selain tersedia berbagai tea, coffe dan juice tersedia juga berbagai macam pilihan minuman beralkohol.

Kongbox Cafe :

Alamat : Jl. STMK 8 Medan (masuk dari Jl. Dr. Mansyur) lokasi setelah Gardenia Cafe

Operational Hours :

Reservation : 061 (82138280

Menu yang disajikan cukup variatif sehingga pengunjung dapat memilih menu yang sesuai selera. Untuk menu Teddy Resto & Dimsum ada Mie Goreng Seafood, Mie Goreng Hokian Ala Teddy, Kwetiaw Penang Seafood, Ifumie Binjai, Gado-Gado Vietnam, Sup Jagung Kepiting, Hotplate Terong Ikan Asin, Telur Fuyunghai Teddy, Ayam Goreng Binjai, Tahu Pattaya dan lain sebagainya serta tentu saja berbagai menu Dimsum. Untuk menu minuman tersedia berbagai juice, tea, coffe dan teddy special mix (menu olahan spesial resto Teddy seperti : Teddy Fruit Punch, Teddy Coffe Jelly, Teddy Coffe Avocado, Teddy Chocolate Float dan banyak lagi). Sedangkan untuk menu Teddy Patisserie terdapat berbagai pastry yang enak, cantik dan lucu-lucu yang berbentuk beruang Teddy, ada Bokies (Bolu Cookies), Macaron, mini tart, cupcakes, cakes, Pineapple Butter Cookies dan sebagainya.  

Walaupun Teddy Bear identik dengan dunia anak-anak tetapi restoran ini sangat cocok untuk semua usia. Kita dapat berkunjung bersama keluarga, teman ataupun pasangan. Bagi pecinta boneka Teddy atau Teddy Lover, anda akan dimanjakan ditempat ini. Banyak pernak-pernik Teddy yang dipajang dan juga dijual. Selain itu terdapat spot-spot menarik yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk mengambil foto.
Selain menyediakan outdoor dan indoor room, Teddy Beary Land Resto juga menyediakan fasilitas VIP Room untuk pengunjung yang ingin merayakan ulang tahun, private party ataupun acara gathering dengan kapasitas yang memadai.

Berdasarkan informasi dari pegawai restoran ini, dalam waktu dekat akan dibuat museum Teddy Bear di lantai 3 gedung Teddy Beary Land Jl. S. Parman No. 307. So bagi Teddy Lover pasti akan semakin cinta dengan tempat ini.

Satu lagi tempat nongkrong yang asyik buat nyantai untuk tua dan muda di Medan, yaitu Massa Kok Tong Coffe Shop yang berlokasi di Jl. Padang Golf Komplek CBD Polonia Blok DD 76/77 Medan. Kedai kopi yang berawal dari kota Pematang Siantar ini mulai merambah kota Medan dan juga beberapa daerah lainnya seperti Jakarta, Padang Sidempuan, Rantau Parapat, Sibolga, dan Pekanbaru dengan membuka outlet /cabangnya sebagai pengembangan usaha.

Dengan mengusung cita rasa kopi klasik, Massa Kok Tong menjadi tempat yang cocok untuk penikmat kopi maupun yang bukan.

Dengan interior ruangan seperti cafe kebanyakan dan tidak terlalu istimewa, tetapi tempat ini cukup membuat pengunjung merasa nyaman dan adem didalamnya. Layaknya sebuah kedai kopi yang dikemas dengan suasana modern dan terkini. Di coffe shop ini juga terdapat fasilitas Wifi yang akan membuat suasana nyantai anda semakin asyik sambil menikmati menu-menu makanan yang bervariasi dan minuman dari racikan coffe dengan berbagai rasa.

Tersedia ruangan outdoor dan indoor sebagai pilihan untuk suasana nyantai anda bersama teman-teman, keluarga ataupun rekan kerja

Mie Gomak

Karena merupakan coffe shop, maka kebanyakan menu minuman disini berasal dari kopi yang diracik dengan bahan-bahan lain dan menjadikannya menu yang spesial. Ada beberapa menu andalan yang layak direkomendasikan seperti Mie Gomak yang super pedas, Roti Bakar, kopi original klasik (Kopi O), Kopi Jelly, Iced Coffe, dan Avocado Coffe,

Bagi pecinta kopi berkualitas, rasanya kurang lengkap jika belum menikmati kopi Massa Kok Tong ini. Nostalgia cita rasa klasik

Danau Linting adalah salah satu tempat wisata yang cukup menarik yang berada di Desa Sibunga-bunga, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu (STM Hulu), Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Danau ini terkenal akan keindahan airnya yang berwarna hijau kebiru-biruan atau hijau toska.

Danau ini tidak begitu besar dan berbentuk seperti lingkaran dan memiliki luas sekitar 1 hektare. Pada tepian danau terdapat pohon-pohon rindang yang dapat menambah keindahan dan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung kelokasi danau. Karena merupakan danau vulkanik maka danau ini memiliki air yang hangat dan mengandung belerang. Walaupun mengandung belerang tetapi air disekitar danau ini tidak berbau, Kedalaman danau Linting sampai saat ini belum terukur dan menurut warga setempat bahwa kedalaman danau ini sampai ke perut bumi sehingga pengunjung dilarang untuk berenang ke tengah danau.

Menurut masyarakat setempat, danau linting terbentuk karena kejadian alam. Pada mulanya Danau Linting adalah sebuah bukit yang kemudian runtuh karena adanya getaran besar seperti gempa sehingga membentuk cekungan yang berisi air. Sampai saat ini belum ada penelitian resmi yang mengungkapkan fakta tentang terbentuknya Danau Linting

Demikian juga asal mula nama Danau Linting sendiri, belum diketahui secara pasti asal mula nama Danau Linting ini, ada yang mengatakan bahwa didaerah sekitar danau dahulunya sepi dan sering dijadikan sebagai tempat orang melinting ganja sehingga dinamakan Danau Linting.  

Saat ini danau linting menjadi salah satu tempat wisata yang cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal khususnya kalangan anak muda. Karena keindahan airnya banyak wisatawan yang penasaran ingin melihat keindahan dari danau ini walaupun lokasinya berada cukup jauh dari kota Medan.

Untuk mengunjungi danau linting terdapat 4 jalur yang dapat ditempuh, yaitu :

1. Medan - Deli Tua - Patumbak - Talun Kenas - Sibiru-biru - STM Hilir - Tiga Juhar

2. Medan - Simpang Amplas - Patumbak - Talun Kenas - Sibiru-biru - STM Hilir - Tiga Juhar

3. Lubuk Pakam - Jalan Raya Galang - Bangun Purba - STM Hilir - Tiga Juhar

4. Tanjung Morawa - Bangun Purba - Sibiru-biru - STM Hilir - Tiga Juhar.

Jika kita dari kota Medan maka pilihan jalur yang dapat ditempuh adalah jalur 1 dan 2 dengan jarak tempuh lebih kurang 70 km dan memakan waktu lebih kurang 1,5 - 2 Jam perjalanan. Akses jalan menuju lokasi objek wisata ini cukup bagus dan sudah diaspal, dapat dilalui oleh kenderaan roda dua dan empat, hanya saja badan jalannya tidak begitu lebar sehingga harus berhati-hati jika berkunjung mengendarai roda empat. 

Masuk ke lokasi objek wisata ini, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp. 5.000 per orang. Dilokasi juga tersedia pondok-pondok mungil beralas tikar yang dapat disewa dengan tarif Rp. 10.000 - Rp. 20.000 tergantung besar kecilnya pondok. Pengunjung dapat memilih pondok sesuai dengan spot atau lokasi yang menarik di tepian danau. Kita dapat bersantai sambil menikmati indahnya air danau ataupun berendam ditepian danau. Pada beberapa pohon juga terdapat ayunan yang dapat digunakan pengunjung untuk bermain sambil merendam kaki di tepian danau. Melihat hijaunya air danau yang hijau dan terkadang berubah menjadi kebiruan memberikan sensasi tersendiri kepada yang melihatnya, tenangnya air danau juga membuat kita seakan terlepas dari kepenatan dan hiruk pikuknya kota.



Saat ini keindahan Danau Linting sedikit berkurang dan kelihatan kurang terawat, apalagi dipinggiran danau sudah di pagari dengan tembok untuk menjaga keamanan pengunjung sehingga danau ini sepintas terlihat seperti kolam berair hijau.

Disekitar Danau Linting ini juga terdapat objek wisata lain yaitu Goa Perak dan Goa Emas serta Kolam Delapan Putri.

Objek wisata Danau Linting memiliki potensi yang sangat luar biasa, sayangnya belum dikelola dengan maksimal, apalagi disekitar lokasi Danau Linting masih banyak objek wisata lain yang tak kalah menarik seperti : Lau Mentar Canyon, Jembatan Gantung Lau Hulung, Air Terjun Tanjung Raja dan Air Terjun Pelangi

Salah satu destinasi wisata yang cukup menarik di kota Medan adalah Rahmat International Wildlife Museum & Gallery (RIWMG) yang berada di Jl. S. Parman No. 309 Medan. Museum ini didirikan oleh DR. H. Rahmat Shah yang merupakan penggemar olah raga berburu profesional dan konservasionis serta pecinta alam yang telah berpetualang diberbagai penjuru dunia, yang saat ini menjabat sebagai Majelis Kehormatan Asosiasi Museum Indonesia (AMI).
Museum dan Gallery ini memiliki berbagai koleksi hewan/satwa liar dari berbagai macam spesies yang diperoleh dari berbagai negara di dunia dan menjadi satu-satunya di Asia yang memiliki koleksi lebih kurang 2.000 spesies. Di museum ini semua hewan tersebut diawetkan dan dikelompokkan sesuai dengan habitatnya masing-masing

Sejak diresmikan pada tanggal 14 Mei 1999, bangunan museum yang terdiri dari 3 lantai ini telah mengalami renovasi dan perluasan bangunan untuk memenuhi harapan dan minat masyarakat. Saat ini bangunan Rahmat International Wildlife Museum & Gallery memiliki luas lebih kurang 3.000 meter persegi.

Memasuki gedung museum dan gallery ini kita akan disuguhkan berbagai koleksi yang menarik dari berbagai satwa liar diseluruh dunia. Kita akan diajak untuk menjelajah seluruh ruangan dan melihat ke anekaragaman koleksi satwa-satwa yang diawetkan.
Pada lantai 1 terdapat koleksi hewan rusa (Deer Room), African Big Five (Banteng, Cheetah, Gajah, Singa dan White Rino), Ducks of The World, Cats of The World, Ball Sheep & Wolf, Reptile Room, Kingdom of Birds, Bear Room dan Nature Room. Diruangan ini juga kita akan melihat koleksi batu cincin dari DR. H. Rahmat Shah yang diperoleh dari berbagai tempat serta penghargaan dari dunia internasional berupa African Big Five Grand Slam Award dan juga berbagai sertifikat dan penghargaan yang tertata apik diruangan ini. 

Suasana Ruangan di lantai 1

African Big Five

Jangan lewatkan juga untuk memasuki kawasan menarik "Night Safari" yang menggambarkan kehidupan satwa liar didalam hutan pada waktu malam lengkap dengan suara-suara dari hewan didalam hutan.

Naik ke lantai 2 kita masih melihat berbagai koleksi satwa sesuai dengan habitatnya. Diruangan ini terdapat koleksi tulang belulang/rangka dari beberapa satwa liar, koleksi serangga dan juga kupu-kupu dari berbagai jenis serta ruangan perpustakaan dan souvenir shop yang ditata semenarik mungkin.

Skeleton & Insectarium

 Souvenir Shop

Pada lantai 3 terdapat ruangan serbaguna yang dapat dipergunakan untuk ruang pertemuan, pesta ulang tahun dan acara lainnya yang dapat menampung lebih kurang 100 orang. Diruangan ini terdapat koleksi barang pribadi dari para selebriti dan tokoh dunia yang sudah ditandatangai, seperti David Bekcham, Pele, Sean Connery, Muhammad Ali, Michael Jackson dan sebagainya.

Banyak koleksi satwa liar yang menarik di Museum & Gallery ini, tetapi bagian yang cukup unik adalah koleksi Mountain of Goat yang terletak dari lantai 1 sampai ke lantai 2. Dibagian ini kumpulan hewan kambing berdiri diatas batu yang membentuk sebuah gunung.

Mountain of Goat

Melihat koleksi berbagai satwa liar di museum dan gallery ini membuat saya berdecak kagum kepada pendirinya dan merasa bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada anak cucu kita.

Rahmat Museum & Gallery telah masuk dalam Record Book dan telah menerima penghargaan internasional dalam bidang upaya konservasi untuk mencegah kepunahan satwa liar dunia dan habitatnya. Museum ini bukan hanya tempat wisata tetapi juga sebagai sarana penelitian pendidikan bagi masyarakat. Dengan adanya Museum & Gallery ini kita dapat mengenal ke aneka ragaman satwa liar didunia dan diharapkan agar kita dapat lebih menyayangi satwa liar dan menjaga kelestarian hidup mereka.