Menghabiskan weekend di daerah Berastagi merupakan pilihan yang menyenangkan bagi kami sekeluarga. Sebagai daerah wisata, Berastagi mempunyai banyak tempat menarik yang dapat kita kunjungi. Banyak kelebihan dari daerah wisata ini, mulai dari pemandangan alamnya yang mempesona dan indah, udaranya yang sejuk serta beberapa kuliner khasnya yang tidak dapat dilupakan. Tetapi karena seringnya berlibur ke Berastagi membuat kami juga sedikit bingung dan bosan dengan beberapa tempat wisata yang kami kunjungi.

Bosan dengan suasana liburan yang ada saat ini, maka kami memutuskan untuk mencari alternatif lain yang lebih menyenangkan. Setelah cari-cari info dan sharing dengan anggota keluarga, akhirnya pilihanpun jatuh untuk berkunjung ke kebun Strawberry yang saat ini mulai banyak di kembangkan di daerah  Berastagi.

Keinginan untuk berkunjung ke kebun Strawberry ini sendiri timbul setelah melihat suatu acara di salah satu stasiun Televisi Swasta yang menayangkan cara pengolahan buah Strawberry di kota Medan menjadi selai dan syrup yang lezat. Niatnya mau coba buat selai Strawbery sendiri nih dirumah.
Buah yang berguna sebagai penurun kadar kolesterol tubuh ini memiliki rasa yang manis ke asaman dengan warnanya yang merah menawan. Tidak banyak wilayah yang cocok sebagai tempat perkembangbiakan buah strawberry ini di Indonesia. Selain daerah Bandung, Berastagi merupakan daerah yang cocok untuk budidaya tanaman ini.

Setelah tiba di daerah Berastagi, kamipun mulai mencari informasi tentang kebun strawberry yang cukup populer di daerah ini. Sebenarnya tidak begitu sulit untuk menemukan kebun stawberry di daerah Berastagi terutama di desa Tongkoh. Cukup banyak masyarakat setempat yang mulai membudidayakan tanaman ini di pekarangan mereka dan menjualnya dengan teknik "Petik Sendiri" . Tetapi beberapa tempat tidak menyediakan lahan yang cukup luas sehingga acara memetik buah Strawberry jadi kurang mengasyikkan.

Pilihan kamipun jatuh di kebun Strawberry milik Ibu Rini Colia didesa Tongkoh yang letaknya kebetulan di pinggir jalan menuju peternakan sapi Gundaling Farm Berastagi. Setiba disana terlihat beberapa kenderaan roda empat sudah terparkir rapi disisi kebun Strawberry. Tampak para pengunjung yang antusias untuk memetik sendiri buah Strawberry di kebun ini. Beberapa pengunjung juga asyik berfoto ria bersama keluarga disini.

Dengan berbekal topi dan keranjang yang disiapkan oleh pemilik kebun, kamipun siap berburu Strawberry di kebun ini. Kebunnya sendiri cukup luas sampai jauh kebelakang dengan kontur tanah yang menurun plus pemandangan alam yang indah dan mempesona. Untuk naik dan turun di areal kebun yang cukup curam disediakan anak tangga untuk memudahkan pengunjung mengitari areal kebun Strawberry.

Setelah berkeliling disekitar kebun, kami hanya menemukan buah Strawberry yang masih muda dan hijau. Cukup sulit untuk mencari buah Strawberry yang merah dan besar. Apalagi pengunjung yang lain banyak yang berebut begitu melihat buah yang merah dan besar, Kamipun hanya mendapat beberapa buah strawberry saja, itupun dengan kondisi buah yang belum matang. Dengan perasaan kecewa, kami kembali ke bagian atas untuk menimbang hasil panen Strawberry yang tidak seberapa itu. Sayapun menyatakan perasaan kecewa tersebut kepada pemilik kebun. Ternyata berdasarkan informasi dari pemilik kebun bahwa buah Strawberry di kebun sekitar sudah banyak habis dipetik oleh pengunjung yang datang sebelumnya, sehingga buah yang ada saat ini merupakan sisa dari hasil panen kemarin. Untuk mengobati perasaan kecewa kami, pemilik kebun menawarkan buah Strawberry yang sudah dipetiknya sendiri dan itupun jumlahnya tidak seberapa karena berebut dengan pengunjung yang lain. Dari harga perkilonya sekitar 80 ribuan, kamipun hanya membayar sebesar Rp. 20.000 untuk 1/4 kg buah Strawberry yang didapat. Sebenarnya masih kurang sih, tetapi apa boleh buat karena pengunjung yang datang juga cukup banyak, kamipun hanya mendapat jatah sedikit dari pemilik kebun. Yang tadi niatnya mau buat selai Strawbery dirumah jadi gagal total. 

Kegiatan agrowisata "Petik Strawberry" ini cukup mengasyikan dan akan lebih menyenangkan jika kita dapat merasakan sendiri suasana petik Strawberry dikebun ini. Selain menghilangkan penat dan stress, kita juga dapat memberikan nilai edukasi kepada anggota keluarga terutama geberasi muda untuk mengenal lingkungan dan mencintai makan buah segar. Setuju?


Kebun Strawberry "Petik Sendiri"
Desa Tongkoh - Berastagi

Ada tempat wisata terbaru di sekitar daerah Deli Tua, namanya The Le Hu Garden. Tempat wisata yang lagi ngehits di media sosial ini menjadi salah satu tempat wisata yang menarik dan sedang dicari-cari oleh penggemar media sosial dan pecinta wisata alam terbuka.


The Le Hu Garden yang berlokasi di Jl. Pendidikan - Deli Tua ini buka setiap hari dari Senin - Minggu, dari pukul 08.00 - 18.00 WIB. Untuk menuju lokasi tempat wisata ini, kita dapat menempuh 2 rute. Yang pertama dari Marendal Ujung Pasar I dan yang kedua dari Simpang Titi Kuning terus menuju Jl. Brigjend. Zein Hamid menuju arah Deli Tua melewati Pajak Deli Tua dan RS. Sembiring. Setelah bertemu Kuburan Jepang belok kiri di Jl. Pendidikan, masuk lebih kurang 1 KM melewati SMA Negeri 1 Deli Tua.



Lokasinya yang berada didaerah pinggirian kota dan pedesaan membuat tempat ini terlihat tenang dengan udara yang masih segar. Disekitarnya masih terdapat pohon-pohon dan kebun milik masyarakat setempat. Untuk masuk kelokasi ini kita hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.000/orang + Free Parking.


Begitu masuk ketempat ini kita akan melihat sebuah areal yang luas dengan taman yang asri, danau kecil dan kolam-kolam ikan. Awalnya tempat ini merupakan milik pribadi tetapi akhirnya dijadikan sebagai daerah publik dan menjadi tempat rekreasi keluarga. Tempat ini dikelola secara profesional oleh pemiliknya. Tampak beberapa fasilitas dan lokasi yang terus diupgrade dan dibenahi untuk memperindah dan mempercantik taman ini sehingga dapat memuaskan pengunjung yang datang ketempat ini.
The Le Hu Garden menyajikan wisata alam terbuka yang menarik. Sesuai konsepnya maka tempat ini menyediakan taman-taman dengan bunga dan danau sebagai daya tariknya. Disini pengunjung dapat menikmati beberapa sarana seperti kolam ikan, kebun bunga, kebun sayur, kolam pancing, restoran, pendopo, outbound kids, permainan sepeda air, perahu dan rakit bambu, ruang sholat dan WC. Umum, Pihak pengelola juga menyediakan berbagai penawaran menarik untuk menyelenggarakan berbagai event seperti Prawedding dan Photo Model Photoshoot, Outbound Location, Gathering, Party, Arisan, Meeting dan sebagainya. Yang tak kalah menarik, pihak pengelola juga menyediakan kegiatan yang bernuansa edukasi kepada anak-anak seperti menanam padi, menanam sayuran, menangkap ikan dan lintas alam dalam salah satu paket outbound kidsnya. Jika lapar, pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner khas pedesaan direstoran yang ada ditempat ini.
Banyak pengunjung yang berwisata ketempat ini bersama keluarga dan pasangannya masing-masing. Terlihat beberapa pengunjung asyik berselfi ria dan mengambil foto ditempat yang indah ini. Jika dikelola dengan baik, maka The Le Hu Garden akan menjadi tempat wisata keluarga yang cukup menjanjikan yang akan banyak dikunjungi oleh masyarakat setempat dan juga wisatawan dari berbagai daerah,


Taman Wisata Keluarga
The Le Hu Garden
Jl. Pendidikan - Deli Tua Kab. Deli Serdang - Sumatera Utara
Contact :
0813-96033188
0852-97575044

Bosan dengan kuliner yang ada dikota Medan? yuk geser sedikit keluar kota Medan, tepatnya di Jl. Medan - Tanjung Morawa KM 12,5 No. 6. Ada restoran baru yang mempunyai konsep unik dengan cita rasa selera nusantara. Restoran tersebut bernama Restoran Budaya. Di resto ini pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner khas nusantara, seperti gado-gado, sate, sup buntut, berbagai olahan kepiting, ikan dan ayam, nasi goreng kampung dan sebagainya.

Tidak sulit untuk menemukan lokasi restoran ini. Restoran yang dibangun diatas lahan seluas 10 Ha ini terlihat sangat luas dengan bangunan utama menggunakan arsitektur bangunan khas Jawa. Dibagian tengah terdapat bangunan pendopo dengan kapasitas tempat duduk yang cukup banyak. Kursi kayu dan ornamen khas Jawa sangat dominan di dalam ruangan ini. Tempatnya adem dan bersih sehingga pengunjung akan merasa nyaman berada di dalamnya. Selain itu pada waktu-waktu tertentu pengunjung juga akan dihibur oleh live music dari organ tunggal yang ada diruangan ini. Dibagian kiri dan kanan terdapat 1 ruangan VVIP dan 3 ruangan VIP untuk pengunjung yang ingin mengadakan acara seperti meeting ataupun arisan dengan jumlah transaksi tertentu. Untuk ruangan VIP memiliki kapasitas  15 orang per ruangan dengan minimal transaksi sebesar Rp. 750.000,- dan untuk ruangan VVIP memiliki kapasitas 20 orang  dengan minimal transaksi Rp. 1.500.000,-. Yang patut di acungi jempol nih resto punya toilet yang bersih banget kayak toilet hotel. Point ini harus dipertahankan nih agar pengunjung dapat merasa lebih nyaman lagi berada di resto ini.
Beralih kebagian luar terdapat taman dengan rumput hijau yang asri dan juga kolam ikan. Dibagian luar ini terdapat beberapa joglo dengan pilihan lesehan dan juga dengan tempat duduk. Kalau saya lebih menyukai spot dibagian luar, selain lebih private juga lebih asyik karena kita dapat menyantap makanan sambil menikmati pemandangan taman dan kolam ditemani semilir angin yang berhembus sepoi-sepoi. Banyak pengunjung yang memanfaatkan area ini untuk berfoto bersama teman-teman dan keluarga.



Disebelah kiri bangunan resto terdapat lahan yang sangat luas. Dibagian ini nih yang jadi favorit anak-anak dan remaja, dan juga yang menjadi daya tarik restoran Budaya. Hal ini karena area ini dipergunakan sebagai arena bermain bagi keluarga terutama anak-anak dan remaja. Pengunjung dapat menikmati permainan ATV Ride, ATV Adventure, Mini Car, Nineboat Mini, serta permainan Sepeda Tandem dan Fatman. Biasanya kalau weekend atau hari libur, arena ini akan ramai dipenuhi oleh pengunjung.



Disebelah arena bermain ini juga sedang dibangun taman bermain untuk keluarga, dimana bakalan ada danau yang akan melengkapi keindahan tempat ini. Menurut kabar, di lahan resto milik Produsen Syrup Kurnia ini juga akan dibangun sebuah hotel. Jadi kita tunggu aja perkembangan dari restoran Budaya ini ya.
Restoran Budaya bukan hanya sebagai restoran biasa, tetapi juga menjadi sebuah tempat rekreasi keluarga yang cukup menjanjikan dengan penambahan fasiltas-fasilitas baru yang membuat pengunjung menjadi tertarik untuk datang ketempat ini. Berbagai event sering diadakan diresto ini untuk memperkenalkan restoran Budaya kepada khalayak ramai. Bagi yang belum pernah ke resto ini kayaknya harus datang ketempat ini. Bawa pasangan, teman-teman ataupun keluarga anda. Tempatnya luas, asyik, nyaman dan bersih dengan pelayanan yang cukup memuaskan.  Good place, and good service.

Ada perasaan kagum ketika melihat Gedung Perpustakaan Soeman HS yang berada di kota Pekanbaru propinsi Riau. Gedung ini selalu mencuri perhatian saya ketika berkunjung ke kota ini. Desainnya yang sepintas terlihat seperti buku terbuka dan mempunyai atap berbentuk rehal atau alas untuk membaca Al-Quran membuat gedung ini menjadi salah satu gedung terunik dan megah yang ada di kota Pekanbaru. Bahkan saat ini gedung perpustakaan Soeman HS sudah menjadi salah satu landmarknya kota Pekanbaru.
Meskipun saya sempat bertugas di kota ini, tetapi belum pernah sekalipun saya singgah ataupun berkunjung ke perpustakaan ini. Malah setelah saya bertugas di kota lain keinginan dan rasa penasaran untuk mengunjungi perpustakaan Soeman HS semakin besar. Begitu ada kesempatan untuk berkunjung kembali ke kota Pekanbaru, sayapun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berkunjung ke perpustakaan ini.

Pemberian nama perpustakaan ini terinspirasi dari seorang tokoh pujangga baru asal Riau keturunan Tapanuli, Soeman Hasibuan atau Soeman HS yang juga dikenal sebagai penulis novel "Mencari Pencuri Anak Perawan" pada tahun 1930. Gedung perpustakaan Soeman HS ini terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 462 dan diresmikan pada tanggal. 28 Oktober 2008 oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla

Perpustakaan Soeman HS mempunyai design yang unik dengan standar internasional. Menurut arsiteknya Dr. Sudarto, gedung ini menggunakan dan memadukan konsep arsitektur modern dan budaya Melayu. Pilar-pilar penyangga bangunan yang bercabang banyak dengan bentukan seperti huruf V adalah representatif dari selembayung, ornamen khas Melayu yang selalu ada di ujung atap rumah bergaya Melayu. Karena keunikannya maka gedung perpustakaan ini dinobatkan sebagai design bangunan terbaik se ASEAN dan mengalahkan 20 design dari delapan negara ASEAN pada bulan Februari 2015 silam.



Gedung perpustakaan ini bagian depannya menghadap Jl. Cut Nyak Dien dan bagian kanannya menghadap Jl. Jend. Sudirman - Pekanbaru. Dibagian kanan gedung ini terdapat Monumen Perjuangan Demokrasi Rakyat Riau dan disekeliling dinding bagian luar bangunan tepatnya dilantai dasar terdapat relief-relief yang menceritakan tentang sejarah, kebudayaan, dan pendidikan di propinsi Riau.


Jangan bayangkan jika berkunjung ke perpustakaan akan membosankan, Begitu masuk ke perpustakaan Soeman HS kita akan merasakan suasana yang berbeda. Bangunan 6 lantai ini benar-benar dapat menggugah keinginan kita untuk menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan. Bangunannya terlihat mewah dan nyaman layaknya sebuah Mall. Sekeliling ruangan ditutupi kaca-kaca bening yang membuat penerangan dan pencahayaan didalam perpustakaan cukup baik dan juga pengunjung dapat melihat pemandangan dari luar perpustakaan. Setiap ruangan terlihat bersih dan memiliki alat pendingin yang membuat pengunjung merasa nyaman berada diruangan. Koleksi buku-bukunya juga cukup lengkap dan tersusun rapi di raknya masing-masing. Bagi anda yang ingin mengenal kebudayaan Melayu lebih dalam dapat melihat-lihat koleksi literatur budaya melayu yang cukup lengkap disini. Kesan mewah seperti sebuah hotel dan mall sangat terasa didalam gedung perpustakaan ini. Arsitektur dan interiornya sangat modern. Tidak heran kalau gedung perpustakaan Soeman HS menjadi satu-satunya perpustakaan termegah di Indonesia.






Perpustakaan yang menghabiskan dana lebih kurang 150 M dalam proses pembangunannya ini berdiri diatas lahan seluas 1,15 Ha. Fasilitas yang ada didalamnya antara lain : Ruang Baca, IBM Smart Kids, Chevron Energy Corner, KPK Corner, Bilik Sastra dan Melayu, OPAC (Online Public Acces Catalog) untuk pencarian buku, Rountable Discussion Room, Free WiFi Acces Point, Auditorium Ismail Suko, Auditorium Wan Ghalib, Auditorium Bedah Buku, Meeting Room, Multimedia Room, Children Library dan Toilet. Layaknya perkantoran dan gedung modern maka perpustakaan Soeman HS juga menyediakan Lift sebagai akses bagi pengunjung ke tiap lantainya selain tangga. Areal parkirnya juga cukup memadai sehingga pengunjung yang membawa kenderaan bermotor tidak perlu pusing untuk mencari tempat parkir kenderaannya.


Dengan fasilitas yang cukup lengkap serta ruangan yang nyaman membuat pengunjung merasa betah berlama-lama di dalam perpustakaan ini. Selain itu para petugas perpustakaan selalu siap membantu dan melayani pengunjung dengan baik dan ramah.
Waktupun bergulir tanpa terasa di perpustakaan ini. Sangat menyenangkan berkunjung di perpustakaan Soeman HS. Saya sendiri mempunyai kesan yang mendalam terhadap tempat ini. Masyarakat Riau harus berbangga dengan adanya perpustakaan Soeman HS di kotanya. Gerakan Riau membaca sungguh terakomodir dengan adanya perpustakaan ini.

Perpustakaan yang dikelola oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Propinsi Riau ini selalu ramai dikunjungi, baik pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum dari dalam kota maupun luar daerah. Lebih kurang 1.000 -1.500 pengunjung yang datang ke perpustakaan ini setaip harinya. Untuk jam operasionalnya sendiri buka dari jam 08.00 - 17.00 Wib (Weekday) dan 09.00 -14.00 (Weekend). Karena lokasinya berada di pusat kota, kita tidak akan kesulitan untuk menemukan keberadaan perpustakaan Soeman HS, apalagi dengan bentuk bangunannya yang unik sangat mudah dikenali.

Daripada jalan-jalan di mall cuma menghabiskan duit, mending berwisata edukasi ke perpustakaan Soeman HS yuk. Mudah-mudahan bukan hanya propinsi Riau yang mempunyai gedung perpustakaan terbaik, tetapi daerah lain dapat mengikuti jejak daerah ini untuk menggerakkan minat membaca masyarakat di Indonesia.

Air Terjun Sikulikap merupakan salah satu objek wisata alam yang berada di Desa Doulu, Kec. Berastagi, Kab. Karo, Prop. Sumatera Utara, tepatnya berada Jl. Jamin Ginting KM. 54 Penatapan. Tidaklah sulit untuk mencari objek wisata yang satu ini. Jika kita sering singgah dikawasan Penatapan Berastagi, maka lokasi air terjun ini tepat berada dibawah kawasan warung-warung jagung di Penatapan.

Untuk masuk kelokasi Air Terjun Sikulikap, kita dapat mengikuti petunjuk arah sebagai berikut : tepat di gerbang perbatasan sebelum warung jagung pertama di penetapan, kita dapat melihat pintu gerbang masuk untuk menuju ke objek wisata Air terjun Sikulikap, Karena akses menuju lokasinya hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki, maka bagi pengunjung yang mengendarai kenderaan pribadi dapat memarkirkan kenderaannya pada warung jagung pertama di daerah Penatapan.

Pada saat saya berkunjung, tidak terdapat penjagaan dan tidak dipungut bayaran untuk masuk kelokasi ini. Sedikit bingung juga ketika pertama kali masuk kekawasan ini, karena tidak ada petujunjuk arah untuk menuju lokasi objek kecuali hanya mengikuti jalan setapak yang ada. Untungnya ada beberapa muda-mudi yang juga ingin menuju kelokasi ini, dan sayapun mengikuti mereka sebagai guide dadakan.

Berwisata alam dengan berjalan kaki ke Air Terjun Sikulikap kembali membangkitkan jiwa petualang saya. Dari pintu gerbang masuk, pengunjung dapat trekking mengikuti jalan setapak disepanjang lokasi. Jalurnya tidak begitu sulit, hanya terkadang naik turun mengikuti anak tangga yang ada. Disepanjang jalan kita dapat menyusuri alam hutan hujan tropis yang merupakan Kawasan Ekosistem Lauser (KEL) Taman Nasional Gunung Lauser yang berada dalam kawasan taman wisata Lau Debuk Tanah Karo. Karena kawasan hutannya termasuk hutan lindung sehingga disini masih banyak terdapat satwa yang berkeliaran, salah satunya adalah Monyet. Tetapi selama perjalanan saya tidak menemukan satu jenis hewanpun yang melintas atau bergantungan diatas pohon, hanya pohon tumbang yang menghalangi perjalanan kami menuju objek wisata Air Terjun Sikulikap.


Dibeberapa bagian terdapat kondisi jalan yang agak sempit dan licin sehingga harus berhati-hati agar tidak terperosok kedalam jurung dipinggirnya. Sesekali saya menjumpai kursi yang terbuat dari batu yang mungkin berfungsi sebagai tempat beristirahat bagi pengunjung yang kelelahan. Bentuk kursi ini mengingatkan akan benda-benda purbakala seperti pada zaman batu dahulu kala.


Dari kejauhan mulai terdengar suara riuhnya aliran deras air terjun ini. Akhirnya setelah berjalan kaki selama 15 Menit dengan jarak lebih kurang 1 km, sayapun sampai dilokasi Air Terjun Sikulikap ini. Sungguh indah dan cantik air terjun ini. Aliran airnya seperti mayang terurai. Airnya mengalir deras dari ketinggian lebih kurang 30 Meter. Sumber airnya sendiri berasal dari Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Rasa capek dan lelah terbayar dengan adanya pemandangan indah didepan mata. Didepan Air terjun terdapat sebuah pondok yang melambangkan adat suku Karo dan dipergunakan pengunjung sebagai tempat berteduh atau berlindung dari derasnya percikan Air Terjun Sikulikap ini. Banyak pengunjung yang sibuk berfoto ria didepan air terjun. Bagi yang pengunjung yang ingin berfoto ataupun turun kebawah sebaiknya berhati-hati karena medannya sedikit licin dan becek.


Sayangnya keberadaan dan potensi keindahan objek wisata Air Terjun Sikulikap ini mulai terbaikan. Hal ini dapat dilihat dari akses menuju lokasi yang kurang dioptimalkan dan dijaga kebersihannya. Disepanjang jalan banyak terdapat sampah-sampah bekas makanan dan minuman yang berserakkan. Yang lebih parah dibeberapa bagian jalan terdapat pagar pembatas jalan dengan jurang yang rusak dan roboh. Hal ini harus diperhatikan agar tidak sampai mengambil korban jiwa. Bahkan keberadaan objek wisata Air Terjun Sikulikap ini kalah populer dengan kawasan persinggahan Penatapan itu sendiri. Padahal dahulunya Air Terjun Sikulikap ini menjadi salah satu objek wisata yang cukup populer di Berastagi. Seiring waktu objek wisata ini mulai ditinggalkan dan dilupakan oleh wisatawan karena semakin banyaknya tempat wisata baru yang lebih modern dan menghibur.
Semoga kedepannya, potensi keindahan objek wisata Air Terjun Sikulikap ini dapat dioptimalkan kembali dan tidak diabaikan begitu saja. Sehingga akan menjadi salah satu potensi wisata yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah setempat. 

Jika berwisata ke kota Berastagi, kita akan melewati kawasan Penatapan. Penatapan dikenal sebagai tempat persinggahan wisatawan yang banyak menyajikan jagung rebus dan jagung bakar sebagai kuliner andalannya. Bukan hanya kuliner jagungnya saja yang menjadi daya tarik tempat ini, tetapi juga pemandangan alamnya yang mempesona yang dapat kita nikmati dari warung-warung jagung disekitar kawasan Penatapan. Dari sini kita akan melihat panorama alam yang sangat indah dan luar biasa. Tempat ini menawarkan pemandangan pegunungan dan landscape kota Medan dari ketinggian.

Penatapan berada di desa Doulu - Berastagi, Kabupaten Karo, tepatnya setelah Gapura Perbatasan. Karena berada didaerah dataran tinggi, maka kawasan ini sangat dingin dan sejuk. Menyantap jagung rebus/bakar dan hidangan panas lainnya seperti indomie dan teh/kopi panas di kawasan ini menjadi pilihan yang istimewa. 

Dari beberapa warung jagung di kawasan Penatapan, terdapat satu warung yang menjadi favorit wisatawan jika berkunjung ketempat ini yaitu warung Jagung Hill Side Shelter. Dibanding tempat lain, warung Hill Side Shelter menawarkan fasilitas yang lebih mengasyikkan untuk menikmati keindahan panorama alam pegunungan. 

Selain areal yang cukup luas dengan tempat parkir yang juga cukup memadai, disini juga banyak tersedia tempat peristirahatan dan tempat duduk bagi pengunjung yang ingin menikmati hidangan jagung bakar/rebus, indomie, nasi goreng, teh manis, kopi dan lain-lain. 

Yang lebih menarik, warung ini menyediakan satu spot atau lokasi bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan alam pegunungan yang indah dari ketinggian dan melihat aliran air yang bersumber dari Taman Hutan Raya Bukit Barisan yang mengalir dibawah tempat ini menuju Air Terjun Sikulikap. Banyak mengunjung yang mengabadikan moment indah mereka sambil berfoto ria disini.

Untuk memasuki tempat ini tidak dipungut biaya, cukup dengan memesan hidangan diwarung ini, kita sudah dapat menikmati keindahan panorama pegunungan dari Penatapan. Bahkan banyak juga pengunjung yang hanya singgah untuk berfoto dan melihat-lihat tanpa memesan makanan dan minuman disini.
So guys, jangan lewatkan tempat ini jika berkunjung di kawasan Penatapan. Lihat juga keindahan objek wisata Air Terjun Sikulikap yang berada tak jauh dari tempat ini. Dijamin acara liburan anda makin seru dan menyenangkan.

Ketika lagi liburan ke Berastagi, seorang teman merekomendasikan untuk membeli susu segar yang ada di Berastagi, timbul rasa penasaran kami untuk mengunjungi peternakan sapi penghasil susu segar yang keberadaannya saat ini menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Berastagi. Kami sepakat untuk segera berburu susu segar disini. Sebenarnya untuk menuju lokasi peternakan sapi tersebut dapat ditempuh melalui dua cara, pertama kita dapat masuk sebelum belokkan dekat penjual bunga "Pelawi" dan sesudah simpang Tugu Jeruk Berastagi, masuk sekitar 4 KM kedalam tanpa dipungut biaya restribusi dan kedua melalui kota Berastagi, dengan membayar biaya restribusi. Petunjuknya, dari pasar buah Berastagi lalu memasuki gerbang objek wisata Gundaling terus menuju persimpangan Hotel Sibayak, dari sini kita dapat menyusuri jalan raya menuju kawasan desa Jaranguda sampai menemukan persimpangan kemudian belok kanan ke lokasi Gundaling Farm dengan waktu lebih kurang 15 menit.
Karena perjalanan kami dari kota Medan lebih dekat dengan cara pertama, kamipun memilih jalur ini untuk menuju lokasi Gundaling Farm. Kami mengikuti petunjuk arah yang ada, ternyata jalan masuk menuju lokasi cukup jauh sekitar 4 km. Kami menyusuri jalan yang cukup sepi. Disekitar jalan hanya terdapat hutan dan pohon-pohon yang kami temui, terbersit rasa khawatir dan cemas untuk melanjutkan perjalanan, sesekali kami berpapasan dengan muda-mudi yang ternyata mahasiswa dan mahasiswi sebuah universitas yang ada di jalan tersebut sedangkan kenderaan tidak begitu banyak yang terlihat melintas pada saat itu. Kondisi jalan saat ini cukup baik, tampak ada pelebaran badan jalan dan perbaikan jalan dibagian yang rusak dan berlubang. Walaupun sepi akan tetapi pemandangan disekitar jalan cukup indah, banyak pohon-pohon cemara dan pinus yang tumbuh disekitarnya dengan udara yang sejuk dan dingin. Apalagi kami dapat melihat rumah-rumah dan lahan pertanian dari atas kaki gunung Sibayak.

Tidak terasa akhirnya sampai juga di lokasi peternakan sapi murni yang dikenal sebagai Gundaling Farm atau Daling Farm ini. Peternakan seluas 15 Ha ini dikelola oleh PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) yang memproduksi berbagai susu sapi murni (pasteurisasi) dan yoghurt dengan berbagai rasa dan ukuran. Asyiknya lagi, karena peternakan ini dikelola oleh ahli yang profesional dengan menggunakan mesin yang canggih serta bersih maka kita nggak perlu takut lagi terhadap kuman-kuman dan bakteri yang ada pada susu. Karena proses pasteurisasi yang telah dilakukan dapat membunuh bakteri-bakteri yang ada pada susu terutama bakteri patogen. Para pekerjanya juga menjaga lingkungannya agar tetap steril dengan memakai pakaian wajib berwarna putih seperti dokter, memakai masker dan penutup kepala serta menjaga kebersihan areal kerjanya.



Sapi-sapi bercorak hitam putih yang diternakkan disini berasal dari Australia loh, dengan jumlah lebih kurang 400 ekor. Hebatnya, sapi-sapi disini sudah sangat terlatih dan disiplin. Mereka tidak akan mau diperah susunya jika belum waktunya. Uniknya setiap sore sekitar jam 16.00, tanpa harus diperintah sapi-sapi ini berbaris keluar dari kandang menuju tempat pemerahan susu sapi saat diperdengarkan musik klasik.



Untuk produk susu sapi murni yang dihasilkan tersedia berbagai ukuran : 180 ml (cup), 500 ml (bantalan), dan 1 liter (wadah botol), dengan varian rasa seperti Coklat, Strawberry, Mocca, sedangkan untuk produk yoghurt tersedia varian rasa Vanilla, Manggo, Strawberry dan Bluberry dengan ukuran cup dan liter. Produksi susu sapi murni ini sudah semakin berkembang dan saat ini juga sudah dipasarkan sampai ke kota Medan. Bagi anda yang tidak sempat berkunjug ke Berastagi juga dapat menemukan susu sapi murni produksi PT. PIMS ini diberbagai supermarket di kota Medan.
Karena saat berkunjung ke Gundaling Farm ini waktunya sudah agak sore dan pengunjung yang datang juga cukup ramai dimana susu dan yoghurt sudah banyak terjual, sehingga kami tidak kebagian susu seperti yang diinginkan. Akhirnya kami hanya dapat membeli susu rasa strawberry ukuran cup dan susu murni ukuran 500 ml. Ada perasaan kecewa sih karena masih penasaran ingin mencicipi yoghurt dan susu rasa lainnya. Tapi sambil menunggu pesanan susu datang ataupun sekedar melepaskan lelah, kita dapat menikmati kuliner di Gundaling Farm berupa gorengan dan juga minuman seperti Teh Manis, Teh Susu, Kopi Hitam dan Kopi Susu.
Sungguh pengalaman yang menyenangkan berkunjung ke peternakan ini. Selain dapat mencicipi susu segar (pasteurisasi), kami juga dapat menikmati pemandangan yang indah dilokasi ini. Wisata ini dapat dijadikan sebagai edukasi bagi kami dan juga pengunjung lain.
Bagi anda yang belum pernah datang ke lokasi ini, sempatkan singgah ke Gundaling Farm di Berastagi, selain dapat menambah pengetahuan. kita juga dapat menikmati pemandangan alam yang indah sambil menikmati susu sapi yang segar.


Just Info :
Harga Susu dan Yoghurt di Gundaling Farm :